Tempat Semua Kisah Lezat Dimulai

3 buku | Noura Books, 2015

Dapur dan proses pembuatan makanan yang tersaji dalam sebuah cerita selalu membawa romantisme tersendiri bagi saya. Mungkin hanya karena saya suka makan. Tapi, pastinya cerita-cerita yang membawa dapur dan makanan sebagai elemen penting di dalamnya selalu berhasil membuat saya membacanya hingga tuntas.

Tidak terkecuali seri yang saya temukan saat sedang bookshopping ini. Kitchen, seperti judulnya, membawa dapur (atau lebih tepatnya makanan) menjadi setting cerita. Dan seperti covernya yang lembut, adalah kisah-kisah cinta yang terdapat di dalamnya.
Sesungguhnya saya kurang menyukai komik-komik Korea, gambarnya kurang manis dan pergerakan karakternya kurang smooth. Tapi seri Kitchen ini mengingatkan saya pada manhwa Fruits yang pernah diterbitkan Elex Media Komputindo beberapa tahun silam. Yah… selalu ada pengecualian untuk semua hal. Kitchen (dan fruits) adalah salah satunya.

Kitchen karya Jo-Joo Hee ini terdiri atas 3 buku dan setiap bukunya berisikan kumpulan cerita pendek. Namun kalau boleh saya bilang, lebih tepat disebut sebagai fragmen cerita karena hanya berupa satu adegan pendek. Kisah-kisah di dalamnya sebagian besar terasa manis dan sendu, namun kita juga bisa menemukan beberapa yang mengundang senyum. Ada makan malam terakhir sebelum berpisah, percakapan ayah dan anak melalui telepon tentang cara memasak, pertemuan seorang wanita dan seorang laki-laki buta, hingga kisah seorang wanita yang tidak tahu bahwa dirinya sedang membuat masakan untuk pernikahan mantannya. Jo-Joo Hee pintar sekali merajut cerita sehingga makanan di dalamnya tidak hanya sekedar numpang lewat.
Yang membuat buku ini semakin menyenangkan adalah halaman-halamannya yang penuh dengan warna. Style ilustrasinya memang bukan favorite saya, tapi mungkin kesan lembut (atau sendu?) yang jelas terlihat yang membuat saya menyukainya.

Saya membaca tiga buku ini hanya dalam waktu kurang dari dua jam. Lalu, saya baca ulang lagi.^^ Pastinya, setiap menyelesaikan satu cerita selalu membawa tersenyum dan ingin mengulangnya sebentar lagi sebelum melanjutkan ke cerita berikutnya.

Bacalah dan mungkin kamu akan mengerti maksud saya 🙂

love,
A